Pekalongan – Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani mengatakan saat ini banyak anak muda yang cenderung cuek terhadap isu-isu politik dan kebangsaan, persoalan negara dan fenomena yang terjadi di lingkungan mereka. Kemungkinan besar karena mereka belum mendapat pemahaman keagamaan dan kebangsaan di Pondok Pesantren.
“Seharusnya generasi muda itu mengikuti perkembangan politik dan persoalan kebangsaan yang terjadi di negara ini, tetapi mungkin karena mereka belum nyantri dan ngaji dengan Kyai di Pondok Pesantren,” jelas Arsul saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Al Qutub Wonopringgo Pekalongan, Kamis (20/04/2023).
Ketika anak muda saat ini cuek terhadap persoalan negara, kata Arsul, maka dampaknya adalah ancaman terhadap eksistensi negara yang sudah diperjuangkan dan telah disepakati oleh para pendiri bangsa.
“Ini akan mengancam apa yang menjadi pilar berbangsa dan bernegara kita, di antaranya Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Arsul.
Dikatakannya, meskipun generasi muda banyak yang acuh terjadap isu kebangsaan, Arsul Sani menitipkan pesan khusus bagi para Santri untuk menjadi teladan bagi generasi muda melalui paham keagamaan dan kebangsaan.
“Alhamdulillah, para Santri telah dibekali paham keagamaan dan kebangsaan yang utuh sehingga bisa menjadi teladan bagi para generasi muda. Kita bersyukur para kyai, ulama ahlussunnah wal jamaah terus mendakwahkan relasi islam dan negara serta jargon Hubul Wathan Minal Iman sehingga paham kebangsaan di kalangan santri semakin kuat”katanya.
Hadir dalam acara tersebut, Pembina Pondok Pesantren Al Qutub KH. Syabilah Rosyad dan Dosen UIN Abdurrahman Wahid Dr. Hasan Suaidi.