JAKARTA – Kepala Tim Medis PP PBSI, dr. Nicolaas C. Budhiparama mengatakan Mohammad Ahsan seorang atlet badminton ganda putra Indonesia harus menjalani rangkaian terapi karena mengalami pembengkakan pada lututnya.
“Setelah pulang kembali ke Tanah Air, Ahsan langsung menjalani MRI. Baru tadi pagi, hasil MRI cedera Ahsan sudah diterima dan saya evaluasi. Di bagian lutut kiri masih terjadi pembengkakan dan itu akan terus dilakukan terapi,” kata Nicolaas dalam keterangan resmi.
Ahsan mengalami cedera di final All England 2023 ketika berhadapan dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Utilita Arena, Birmingham, akhir pekan lalu. Masalah pada kaki diderita Ahsan di akhir pertandingan.
Ahsan sempat mendapatkan perawatan tim medis di lapangan setelah kesakitan. Namun ia dan Hendra Setiawan memutuskan melanjutkan pertandingan yang sudah di fase akhir.
Akibatnya Hendra/Ahsan harus menerima kekalahan sekaligus merelakan gelar All England 2023 diraih Fajar/Rian. Ahsan langsung kembali ke Indonesia agar tim medis PBSI selalu memantaunya.
Saat ini Ahsan sudah berada di Indonesia dan menjalani tes MRI. Tim dokter juga memeriksa ACL dan meniscus atlet 35 tahun itu.
“Kami akan terus melakukan penanganan terhadap cedera Ahsan untuk segera pulih dan bisa bermain normal kembali. Rencananya, pada Senin atau Selasa depan, akan kita observasi lagi bagaimana kondisi cedera Ahsan dan langkah pemulihannya,” ujar Nicolaas.
“Mohon doanya agar Ahsan dapat segera pulih dan kembali ke top performance-nya,” ucap Nicolaas menambahkan.(*)