Jakarta – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali mengungkap adanya temuan uang bernilai jumbo yang dimiliki mantan pejabat Kementerian Keuangan yakni Rafael Alun. Temuan tersebut berupa safe deposit box yang nilainya berkisar Rp 37 miliar.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan nominal uang tersebut berupa pecahan mata uang asing berjumlah miliaran rupiah di dalam sebuah safe deposit box. Saat ini, pihaknya tengah melakukan analisis menyusul temuan baru tersebut.
“Ya ada safe deposit box dan temuan terus berkembang,” jelas Ivan kepada CNBC Indonesia dikutip Minggu, (12/3/2023).
Menurut Ivan dalam analisis sementara, uang berjumlah miliaran di dalam safe deposit box berupa uang pecahan dalam bentuk mata uang asing yang nilainya berkisar Rp 37 miliar. Terdiri dalam bentuk pecahan mata uang dolar Singapura dan dolar Amerika Serikat.
Ivan menegaskan temuan uang miliaran dalam bentuk pecahan dolar Singapura dan dolar AS ini tidak termasuk dalam hitungan PPATK sebelumnya yang berjumlah Rp 500 miliar. “Iya berbeda,” tuturnya.
Seperti diketahui sebelumnya, PPATK menemukan 40 rekening terkait Rafael Alun, dengan mutasi mencapai Rp 500 miliar. Atas temuan itu, PPATK pun melakukan blokir terhadap 40 rekening terkait Rafael Alun tersebut.
Adapun 40 rekening terkait Rafael Alun tersebut di antaranya merupakan rekening atas nama konsultan pajak yang bekerja sama dengan Rafael, serta perusahaan yang terafiliasi dengan Rafael, juga sekaligus rekening atas keluarga Rafael Alun.
Rekening keluarga Rafael Alun yang diblokir mulai dari istri dan ketiga anaknya. Rekening atas nama Mario Dandy Satriyo (20) juga ikut diblokir. Mario merupakan salah satu anak Rafael Alun yang viral karena melakukan penganiayaan kepada anak pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora (17). (*)
 kembali mengungkap adanya temuan uang bernilai jumbo yang dimiliki mantan pejabat Kementerian Keuangan yakni Rafael Alun. Temuan tersebut berupa safe deposit box yang nilainya berkisar Rp 37 miliar.){kind=link}