Cerita Endek Bali, Anak Muda harus Bantu Patenkan Karya Seni Indonesia

JAKARTA – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak anak muda yang bergerak di bidang teknologi dan pemasaran untuk melindungi serta memajukan produk karya rakyat kecil. Menurut Megawati, produk rakyat kecil sejauh ini tidak terlindungi dan dihargai dengan murah.

Hal ini disampaikannya saat berbicara dengan sejumlah milenial dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, Selasa (29/6).

Megawati sering melihat bahwa barang yang disuguhkan oleh aplikasi banyak berasal dari luar negeri. Padahal, lanjut dia, Presiden Joko Widodo sudah mendengungkan agar anak bangsa membantu produk UMKM.

“Mereka itu sangat rapuh, karena apa? Mereka sangat tradisional, mereka sangat cinta pada budaya bangsa sehingga mereka menunjukkannya dari sisi seni, ada bikin keranjang, batik, kain, sangat rapuh. Karena mereka tidak tahu bagaimana cara berusaha. Itu makanya saya bilang rapuh mereka sangat mudah, maaf, untuk ditipu,” kata dia.

Megawati lalu menceritakan produk daerah Endek Bali yang populer akhir-akhir ini. Di mana produk kesenian kain itu mendapat kerja sama dengan brand internasional, Dior. Namun, sangat disayangkan satu helai kain dihargai antara Rp 120 ribu-Rp 160 ribu.

Berita Terkait:  Kemendagri Dorong Sinergisitas Daerah dalam Persiapan Pemilu dan Pilkada 2024

“Saya sudah bilang setiap hasil seni Indonesia harus dipatenkan,” ucapnya.

Putri Proklamator RI itu meyakini pasti harga jual kembali kain Endek Bali di Dior sangat tinggi. Dia pun mengajak anak-anak muda yang mengerti mengenai kesenian untuk belajar dari hal tersebut.

“Kalau sudah ada Dior-nya itu, lalu akan dijualnya berapa? Bukan tidak boleh, saya bukan orangnya antiasing, tetapi itu barang kita, barang milik rakyat kita yang harusnya dibantu bahwa mereka itu harus dituntun dari hulu sampai hilir,” lanjut Megawati.

Dalam acara itu, hadir sejumlah pembicara, yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim, William Tanuwijaya (Founder & CEO Tokopedia), Putri Tanjung (Staf Khusus Presiden), M Alfatih Timur (Founder & CEO Kitabisa.com), Arief Rosyid (Komisaris BSI & Alumni SPBB Megawati Institute), Cinta Laura (Pemerhati Pendidikan & Artis), Bagus Ade (Aktor), Hanna Keraf (Co-Founder Du Anyam), dan Mevlied Nahla (Seniman – Violinis). Hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Sukur Nababan.(*)

Related Articles

Tinggalkan Komentar

Stay Connected

0FansSuka
24PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles