Sumenep – Rencana tambang fosfat di sejumlah titik di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Di antaranya yang menolak tambang itu dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Kami menolak terhadap kebijakan-kebijakan yang akan merongrong kekayaan alam yang memang harus dilindungi dan digunakan sewajarnya. Wacana tambang fosfat tersebut dapat merusak alam Sumenep,” kata Ketua Fraksi PPP H Abd Latif di Sumenep, Selasa (16/2/2021).
Penolakan tambang fosfat juga datang dari Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS). Ketua FAMS Agus Wahyudi mengatakan, penolakan tambang fosfat tersebut merupakan bagian dari upaya FAMS sebagai entitas gerakan.
Menurut Agus, tambang fosfat dapat merugikan masyarakat di Kabupaten Sumenep. Kemudian, ia menjelaskan alasan FAMS menolak tambang fosfat tersebut.
Pertama, pertambangan fosfat akan membutuhkan lahan yang tidak sedikit, sehingga akan terjadi alih fungsi lahan pertanian secara besar-besar. Sedangkan lahan merupakan alat produksi utama bagi petani.
Kedua, tambang fosfat akan menyebabkan bencana ekologi, perampasan ruang hidup masyarakat akibat aktivitas pertambangan. Kalau dilihat ekplorasi fosfat ini akan menghancurkan gugusan bebatuan kars atau pegunungan yang merupakan tempat serapan air.
“Ketiga, rencana ekspolari pertambangan fosfat patut diduga merupakan tindakan melawan hukum,” tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Sumenep berencana menambah lokasi peruntukan pertambangan dalam review Perda RTRW 2013-2033, dari yang sudah ada di draf 8 kecamatan luas konsesi 826 hektar. Selain itu, juga akan mengajukan 9 kecamatan lainnya, hingga total 17 kecamatan jika disetujui.
Dalam Peraturan Daerah Sumenep Nomor 12/2013 tentang RTRW Sumenep 2013–2033, ada delapan titik potensi tambang fosfat, yaitu di Kecamatan Batuputih, Ganding, Manding, Lenteng, Guluk-guluk, Gapura, Bluto, dan Arjasa. Delapan titik ini akan bertambah dengan perubahan Perda RTRW Sumenep.
“Insya Allah, 18 kecamatan nanti yang berpotensi untuk penambangan fosfat. Memang segala yang kita punyai coba untuk potret,” kata Yayak Nur Wahyudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep.
Berdasarkan data Badan Geologi Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Sumenep satu dari tiga kabupaten di Madura yang mempunyai sumber Fosfat. Sumenep memiliki potensi sumber Fosfat, sekitar 827.500 m3, Pamekasan sekitar 23.400 m3, dan Sampang sekitar 5.000.000 m3.(*)