MAKASSAR – Jelang Muktamar IX, DPP PPP menggelar acara Maulid Nabi di Hotel Claro Makassar, Kamis (17/12/2020) malam. KH. Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha memimpin acara Maulid Nabi tersebut.
Dalam ceramahnya, Gus Baha menyampaikan pentingnya pemimpin yang adil dan baik. Hal itu agar membawa keberkahan dan kebaikan kepada seluruh masyarakat.
“Jika doa kita Mustajab, maka kita berdoa untuk mendapatkan pemimpin yang adil dan baik karena keadilannya akan dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia,” kata Gus Baha yang memberikan ceramah secara virtual dari Jawa Tengah.
Lanjutnya, ia berpesan agar umat Islam berperilaku yang simpatik atau baik kepada siapapun, sebab agama ini dicintai karena kebaikan, hanya dengan cara demikian kebaikan menjadi menarik. Kebaikan dan keadilan dalam suatu pemerintahan akan memberikan dampak pada banyak orang, bukan hanya kepada pribadi-pribadi.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa mengatakan, Rasulullah SAW menjadi suri tauladan dalam semua aspek, termasuk dalam hal ekonomi. Rasulullah sangat jujur dengan apa yang dilakukan, hal ini yang membuat beliau sukses dalam membangun ekonomi.
“Gagasannya tentang ekonomi melampaui zaman dan menjadi pedoman hingga sekarang ini. Tidak heran jika banyak para ekonom yang menjadikan Rasullah sebagai role model dalam membangun ekonomi bangsa dan umat,” ujar Menteri PPN/ Kepala Bappenas ini.
Ia juga menjelaskan kalau Nabi Muhammad SAW menyampaikan risalah tidak hanya dengan secara lisan, melainkan juga melalui tindakan. Dari akhlak dan perilaku yang mulia dalam keseharian, Rasulullah mendapat julukan suri tauladan yang baik bahkan mendapat gelar Al Amien.
Acara maulid ini, Suharso juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada beberapa lembaga pendidikan. Bantuan itu diharapkan bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu mereka dalam upaya menghadapi Pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung.
Sebagai informasi, PPP menggelar Muktamar IX pada 18-21 Desember 2020 di sepuluh zonasi yang dipusatkan di Makassar, secara offline dan online. Sepuluh zonasi itu adalah Medan, Palembang, Padang, Manado, Tangerang, Bogor, Semarang, Surabaya, Samarinda, dan Makassar.