Pamekasan – Ratusan santri dari sejumlah provinsi di Indonesia mengikuti Festival Tarbiyah Diniyah Nasional (FTDN) yang digelar dibagi dalam tujuh zona.
FTDN tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pentas Nasional (PENA) Santri 2020 yang digelar Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN).
Menurut ketua panitia Pena Santri 2020 Muksin Salim mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rentetan acara Pena Santri yang sebelumnya dibuka oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid.
Lebih lanjut, Muksin mengatakan FTDN merupakan ajang perlombaan bagi santri pendidikan diniyah yang digelar di berbagai zona. Untuk zona Bangkalan telah dilaksanakan akhir Oktober 2020 yang lalu.
Sedangkan jadwal FTDN zona yang lain akan dilaksanakan Minggu, 8 November 2020 dengan perincian tempat Pertama, Zona Pamekasan Utara (Waru, Batumarmar, Pasean, Pakong dan Pegantenan), tempat di LPI Riyadhul Ulum Bicorong Pakong Pamekasan.
Kedua, Zona Pamekasan Selatan (Kadur, Palengaan, Pamekasan, Tlanakan, Larangan, Galis, Pademawu, Proppo), di Lapangan Garuda Palengaan dan Masjid Darul Quran Palengaan Laok, Pamekasan.
Ketiga, Zona Kabupaten Sampang di Lapangan Karang Penang Sampang.
Untuk zona Jawa, pembukaan FTDN dilaksanakan hari ini, Sabtu 7 November 2020 dan dilaksanakan secara daring. Sedangkan zona Kalimantan akan digelar pada pertengahan bulan ini.
“Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian alumni Darul Ulum Banyuanyar kepada siswa sebagai generasi masa depan. Serta, kegiatan ini untuk menumbuhkembangkan ilmu pengatahuan siswa, agar kelak menjadi siswa yang cerdas,”ungkap Muksin, yang saat ini juga menjabat anggota DPRD Kabupaten Pamekasan.
Dalam acara itu, setidaknya ada tiga yang diperlombakan, pertama Lomba Hafalan Surat Pendek dan Doa Harian, Kedua, Tahfidz Juz 30, dan ketiga, Orasi Wawasan Keislaman.
Pena Santri digagas oleh Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN) event ini diisi beragam acara, FTDN, Webinar, Workshop Sinematografi untuk Santri, Seminar Nasional ‘Mengenang 40 Tahun Wafatnya RKH. Abdul Hamid Baqir’ dan Peradaban Award.(*)
