DPR Dorong UMKM Fashion Muslim Berkelas Dunia

Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Fraksi PPP Elly Rachmat Yasin mengungkapkan dalam sepuluh bulan memasuki masa pandemi covid-19 tentu banyak kesulitan yang dialami para pelaku usaha baik UMKM maupun usaha besar.

Menurutnya jumlah pengangguran yang semula 6,9 juta bertambah, menurunnya pendapatan, dan kehilangan pekerjaan akibat PHK serta usaha yang gulung tikar juga bertambah.

“Kita tentu ingat, saat krisis moneter tahun 1998 kondisi UMKM mampu menjadi tulang punggung pertahanan ekonomi nasional. Tetapi, dengan pandemi saat ini UMKM justru menjadi sektor usaha yang paling terdampak covid-19,” ujarnya dalam acara Pembekalan UMKM Fashion Kabupaten Bogor, Senin (12/10/2020).

Saat ini kata Elly jangan diam dan menunggu saja, Lakukan disiplin menerapkan protokol kesehatan sambil menunggu vaksin. Kita harus tetap beraktivitas untuk menata berbagai strategi bisnis agar tercipta harapan baru.

“Kabupaten Bogor merupakan salah satu rujukan fashion di Jawa Barat. Berbagai jenis produksi jeans, tas, sepatu dan busana muslim ada. Hanya saja, investasi di bidang ini masih jauh dari harapan,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Dorong Pedagang Kecil DPR Minta BRI Perhatikan Pedagang Kecil di Desa

Lebih lanjut Elly menjelaskan sejak berlakunya pasar bebas di ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Produk dari sepuluh negara ASEAN berkompetisi ketat memperdagangkan produknya. Saat itulah, UMKM dalam negeri termasuk dari Bogor dituntut berinovasi.

“Peluangnya sangat besar. Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim moderat terbesar di dunia. Maka, banyak pengamat fashion memprediksi Indonesia bakal jadi negara rujukan fashion muslim dunia. Pusat busana muslim di Indonesia saat ini terbesar di Asia Tenggara,” katanya.

Kata Elly merujuk data The State of Global Islamic Economy Report 2019. Disebutkan bahwa Indonesia menjadi runner up negara yang mengembangkan fashion muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab. Dengan demikian, fashion dalam negeri kita sudah diakui oleh pasar internasional. Makanya kita harus optimis.

“Sebelum pandemi, konsumsi belanja Indonesia dalam hal busana muslim mencapai 20 miliar dollar AS (sekitar Rp 279,03 triliun). Ini jumlah terbesar ketiga di antara negara Arab kaya minyak lainnya. Proyeksi ke depan tentu akan terus meningkat. Karena itu, masyarakat harus menangkap peluang tersebut. Berhentilah merenungi nasib akibat pandemi,” sambung Elly.

Berita Terkait:  Sempat Terdampak Pandemi, UMKM di Desa-Desa Banyuwangi Terus Bangkit

Saat ini kata politisi PPP ini, peluang bagi siapapun untuk menciptakan lapangan kerja. Tidak usah repot-repot mencari lowongan kerja. Lebih baik luangkan waktu dan energi untuk membuka wirausaha sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan tentu bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 

Related Articles

Tinggalkan Komentar

Stay Connected

0FansSuka
24PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

%d blogger menyukai ini: