Jakarta – Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan bahwa sejak April terjadi peningkatan tindak kriminal di jalan. Menurutnya, tindak kriminal itu banyak menimpa pengemudi truk.
“Mungkin gegara Covid-19, lalu ekonomi memburuk, dampaknya malah terjadi kekerasan di jalan. Sekarang, tidak bisa dipetakan tempat yang rawan kejahatan atau tidak,” ujar Bambang, Senin (5/10/2020).
Menurut Bambang, meski truk pembawa logistik tetap boleh beroperasi selama masa pandemi Covid-19, tapi malah banyak menjadi incaran tindakan kejahatan. Mulai dari perampasan, begal hingga bajing loncat.
“Kalau dulu yang rawan itu area pergudangan, pelabuhan, tempat yang kurang penerangan, tidak dijaga. Sedangkan sekarang, bisa terjadi di mana saja. Ketika lewat suatu desa, tahu-tahu dipalang dan diberhentikan,” terangnya.
Bambang menambahkan, semua jenis tindak kriminal ke pengemudi truk tambah banyak. Ia mencontohkan, ada yang datang ke perusahaan dan mengancam untuk meminta iuran jasa pengawalan dan lainnya. Selain itu, juga muncul begal-begal baru.
“Begal truk yang profesional itu tidak akan membunuh korbannya. Sedangkan yang masih baru bisa saja membunuh karena panik atau saat kru dan pengemudinya melawan,” pungkasnya.