Jakarta – Apresiasi kepada diplomat muda Silvany Austin Pasaribu terus mengalir. Aksi Silvany yang tegas mematahkan seluruh argumen PM Vanuatu, Bob Loughman dinilai menjaga martabat Indonesia di kancah internasional.
Apresiasi ini misalnya disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto yang menyebutnya telah memberikan counter attack alias serangan balik kepada Vanuatu yang sebelumnya menyerang Indonesia. Menurut Hasto, apa yang dilakukan oleh para diplomat Indonesia tersebut menunjukkan bagaimana Indonesia seharusnya memiliki rasa percaya diri untuk terus menunjukkan kepemimpinan strategisnya bagi dunia.
“Kemampuan komunikasi internasional dan juga seni bernegosiasi atas dasar posisi Indonesia yang begitu strategis dalam percaturan geopolitik dunia sangatlah penting. Indonesia memiliki tanggung jawab sejarah untuk memerjuangkan kepentingan nasional Indonesia dan pada saat bersamaan berjuang membangun persaudaraan dunia yang lebih damai dan berkeadilan, namun tetap respek pada kedaulatan setiap negara tanpa adanya intervensi dari negara lain,” ungkap Hasto.
Ia juga berpendapat bahwa apa yang ditampilkan oleh para diplomat Indonesia tersebut jauh lebih bagus, menggambarkan nasionalisme nyata, dibandingkan tampilan sosok yang merasa dirinya menjadi pemimpin, namun tidak pernah menaati protokol pencegahan Covid-19, dan bisanya hanya melihat masa lalu, memanfaatkan masa lalu demi ambisi politiknya sebagaimana terjadi akhir-akhir ini.
“Tugas seluruh pemimpin negeri, dan menjadi tugas setiap warga negara, agar di tengah pandemi ini, semuanya memberikan energi positif. Semangat persatuan, dan bertindak nyata untuk rakyat harus lebih dikedepankan, daripada sibuk membuat kontradiksi antara ‘kami’ dan ‘kita’ yang memecah soliditas bangsa. Sebab dalam situasi pandemi ini yang diperlukan adalah persatuan dengan rakyat, kerja nyata, dan gotong royong melalui berbagai program padat karya, peningkatan kesehatan rakyat dan memastikan tersedianya pangan yang memadai untuk rakyat,” jelas Hasto.
PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus mengobarkan persatuan nasional, dan berlomba-lomba memberikan energi positif melalui kerja langsung di tengah rakyat.
“Jika pikiran dan tindakan positif terus dilakukan, maka akan tercipta kebiasaan dan kultur positif yang menyehatkan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tukas Hasto.(*)