Agen Mobil di Medan Ini Dibunuh karena Utang Judi Online

Medan – Motif pembunuhan terhadap agen mobil Jefri Wijaya alias Asiong (39 tahun) akhirnya terungkap. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan bahwa Asiong disiksa hingga tewas karena masalah utang-piutang dalam perjudian online.

Belasan orang diduga terlibat dalam penganiayaan itu. Tujuh di antaranya telah ditangkap, termasuk seorang personel TNI.

“Apakah ada oknum? Saya jawab ada. Sudah ditangani instansinya. Kami hanya berwenang menyampaikan tersangka yang sipil,” kata Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (23/9).

Tersangka sipil yang sudah ditangkap adalah ES, Han, MD, Sam, BA, dan Ar. Setiap orang memiliki perannya masing-masing. Ada yang terlibat di semua tahapan pembunuhan, ada pula yang hanya terlibat dalam salah satu tahapan, seperti perencanaan, eksekusi, pembuangan, dan konsolidasi.

ES ternyata memiliki piutang judi online dengan D, rekan Jefri, sekitar Rp766 juta. Namun, Jefri yang menjadi penjaminnya dan berjanji akan membayar Rp 200 juta.

Karena uang itu tidak bisa ditagih, dan Jefri tidak dapat dihubungi, ES memberi perintah kepada Han untuk menagih utang itu. Mereka merencanakan untuk menculik dan menyiksa agen jual beli mobil itu. Masing-masing pelaku penagih utang ini dijanjikan upah Rp15 juta.

Berita Terkait:  Pemkab Bangkalan Lelang Sejumlah Mobil Dinas

“Ini sebenarnya proses menagih utang, kemudian bablas,” jelas Irwan.

Untuk menghubungi Jefri, para tersangka berpura-pura ingin membeli mobil. Setelah bertemu, Kamis (17/9), mereka menculiknya dan membawanya ke kawasan Marelan.

Jefri diikat dan dilakban lalu dibawa ke dua lokasi tempat di Marelan. Ia disiksa di sana. Pelaku bahkan memasukkan air melalui selang ke mulut korban.

“Sekitar pukul 23.45 WIB, korban meninggal dunia. Lalu para pelaku berunding dan berencana untuk membuang jasadnya ke Karo,” jelas Irwan.

Setelah membuang jasad korban, para pelaku melakukan konsolidasi. Mereka sepakat menghilangkan barang bukti. Para pelaku disebut menghancurkan ponsel korban dan milik mereka.

“Setelah dirusak, dibuang ke sungai. Ada 8 HP milik pelaku yang dibuang ke kali dengan tujuan menghilangkan jejak komunikasi mereka, mulai perencanaan hingga eksekusi,” papar Irwan.

Irwan menegaskan, para pelaku dan korban tidak memiliki hubungan kekeluargaan. Pembunuhan itu murni karena penagihan utang judi online. Sebagai informasi, jasad Jefri ditemukan tanpa identitas dan tanpa busana di jurang, samping Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Doulu, Berastagi, Karo, Jumat (18/9) siang. Di tubuhnya ditemukan luka lebam yang diduga bekas penganiayaan.

Berita Terkait:  Banyuwangi Buka Posko Bantuan Erupsi Gunung Semeru, Ajak Masyarakat Berdonasi

Sebagai informasi, jasad Jefri ditemukan tanpa identitas dan tanpa busana di jurang, samping Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Doulu, Berastagi, Karo, Jumat (18/9) siang. Di tubuhnya ditemukan luka lebam yang diduga bekas penganiayaan.

Related Articles

Tinggalkan Komentar

Stay Connected

0FansSuka
24PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

%d blogger menyukai ini: