BANGKALAN – Nominal Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD) menyusut. Hal itu terjadi setelah munculnya kebijakan baru dari pemerintah pusat.
Kepala Seksi (Kasi) Bidang Perencanaan, Pembangunan dan Keuangan Desa Arlyan Tri Haikal Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan menyampaikan, ada perubahan besaran dana untuk BLT DD yang disalurkan kepada penerima.
Perubahan itu tercantum dalam PMK Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 205 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa. Salah satu poin krusialnya, penyaluran BLT DD diperpanjang hingga enam bulan.
Sebelumnya, penyaluran BLT DD itu diberlakukan selama tiga bulan. Hal ini diatur dalam PMK Nomor 40 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PMK Nomor 205 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa Terhitung Sejak April hingga Juni. Di aturan awal itu, besarannya bantuan mencapai Rp 600 ribu per orang untuk setiap bulannya.
“Kalau nomimalnya berubah, dari yang sebelumnya Rp600 ribu jadi Rp300 ribu per bulan,” kata dia di kantornya, Jumat (18/9/2020).
Namun, munculnya perubahan PMK itu, membuat jatah penyaluran BLT DD tahap ketiga belum dicairkan.
Hanya saja, lanjut Arlyan besarannya mengalami penyusutan. Tidak lagi Rp 600 ribu per bulan untuk setiap orang. Melainkan Rp 300 ribu per bulan untuk setiap orangnya.
Arlyan memastikan bahwa penerima BLT DD adalah masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi Covid-19.
“Misalnya yang awalnya enggak punya pekerjaan, sekarang punya pekerjaan kan sudah mulai masa adaptasi baru, atau yang sebelumnya miskin atau sakit sebelumnya terdata itu bisa didata kembali, maka dari itu jumlahnya bisa berkurang dan bertambah juga,” tukas dia.(*)
