MAKKAH – Tahun ini ada yang berbeda dalam pelaksanaan ibadah haji, karena pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan ibadah haji hanya untuk sedikit orang. Jemaan dari luar negeri, termasuk Indonesia tidak diperbolehkan melakukan ibadah tahunan tersebut.
Namun agar umat Islam di seluruh dunia bisa tetap menikmati suasana pelaksanaan ibadah haji, Pemerintah Saudi akan menyiarkan langsung wukuf Padang Arofah dengan lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Prancis, Urdu, dan Persia.
Puncak pelaksanaan haji tersebut berlangsung pada 9 Zulhijjah atau akhir Juli mendatang. Para jemaah menghabiskan waktu dengan berzikir, berdo’a, mendengarkah khotbah sampai matahari terbenam waktu setempat.
Dikutip dari Saudi Press Agenci (SPA), Senin (20/7/2020), khotbah serta pelaksanaan wukuf Padang Arofah bisa disaksikan secara live mlalui smartphone atau situs web Kepresidenan Dua Masjid Suci.
Pelaksaan wukuf Padang Arofah tahun ini akan sangat berbeda karena Arafah tak akan sepadat tahun-tahun sebelumnya saat pelaksanaan haji. Ini karena jemaah pada tahun ini dibatasi maksimal 10.000 orang dengan komposisi 70 persen warga asing dan 30 persen penduduk lokal, padahal biasanya mencapai 2,5 juta orang lebih.
Arab Saudi membatasi jumlah jemaah terkait pandemi virus corona. Itu pun setiap muslim harus memenuhi persyaratan ketat untuk bisa menjadi peserta haji tahun ini.
Sementara itu untuk menjamin kelancaran pelaksanaan haji di masa pandemi virus corona ini, Pemerintah Arab Saudi membatasi akses ke tempat-tempat suci, yakni Mina, Muzdalifah, dan Arafah, sejak Minggu (19/7/2020).
Hanya petugas atau pihak yang berizin bisa memasuki tempat-tempat tersebut, sebagai langkah pengetatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Siapa saja yang tak bisa menunjukkan izin untuk memasuki tiga tempat suci itu akan diminta putar balik.
Siapa saja yang memasuki tempat-tempat tersebut tanpa izin akan dikenakan denda sebesar 10.000 riyal atau sekitar Rp38 juta. Besaran denda akan dilipatgandakan sesuai jumlah pelanggaran.