Politisi PPP Achmad Baidowi dan Politisi Gerindra Andre Andre Rosiade merupakan legislator muda yang paling banyak diburu media. Kesimpulan ini merupakan hasil riset media monitoring yang dilakukan Institut Riset Indonesia (INSIS) pada periode Oktober hingga Desember 2019.
“Untuk kategori politisi muda, nama-nama seperti Andre Rosiade dan Achmad Baidowi mendominasi pemberitaan di media massa. Politisi Gerindra itu 138 kali. Sedangkan politisi PPP itu muncul 128 kali,” kata peneliti INSIS Wildan Hakim, dalam keterangan persnya, Senin (27/1/2020).
Awiek, sapaan Baidowi, merupakan politisi muda yang masih berusia 39 tahun, sementara Andre sudah menginjak 41 tahun. Di belakang keduanya ada Saleh Partaonan Daulay (PAN), Mulan Jameela (Gerindra), namun angkanya jauh dibawa Awiek dan Andre. INSIS menyebut total sebanyak 307 orang anggota DPR mewarnai ruang opini publik di media massa.
“Politisi muda (usia 31-40 tahun) masih lebih digdaya atau moncer di media massa dibandingkan anggota parlemen milenial (21-30 tahun),” jelas Wildan.
Riset simultan INSIS ini dilakukan sebagai bahan evaluasi tiga bulan anggota DPR paska dilantik awal Oktober 2019. Dari Hasil riset INSIS menunjukan, ada 32 politisi muda yang mewarnai pemberitaan di enam (6) media massa yang dijadikan unit analisis. Sementara itu, ada sembilan (9) politisi milenial yang dikutip sebagai narasumber berita.
Dikategori politisi millennial, Hillary Brigita Lasut dari Partai Nasdem menjadi sosok yang paling banyak disebut dalam pemberitaan yakni sebanyak 21 kali. Disusul Dyah Roro Esti Widya Puteri dari Partai Golkar sebanyak lima (5) kali. Puteri Anetta Komaruddin dari Partai Golkar tiga (3) kali). Arkanata Akram dari Partai Nasdem tiga kali. Farah Puteri Nahlia dari PAN tiga (3) kali.
“Dari pendataan media massa ini INSIS ingin membuktikan bahwa komunikasi politik para politikus milenial belum menunjukkan tren positif. Kemampuan politikus milenial dalam merespon isu yang kemudian dijadikan materi berita di media massa masih perlu diasah. Politisi milenial kalah moncer dengan politisi muda yang begitu lihai merespon isu dan menjadikan sosok mereka terkenal di mata para jurnalis,” urai Wildan yang juga akademisi di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta.