KANALBERITA.CO Anggota Komisi VII dari Fraksi PPP, Anwar Indris mempertanyakan rencana pemerintah untuk menaikkan harga LPG menjadi Rp37 ribu per tabung, sebab hal ini memberatkan keluarga miskin.
Menurutnya, selama ini LPG 3 kg memang digunakan digunakan oleh keluarga tidak mampu, kurang mampu, keluarga menengah, dan para pedagang kecil. Jika alasan pemerintah menaikkan gas elpiji karena digunakan oleh keluarga mampu, maka sebelum menaikkan, pemerintah perlu memastikan bahwa keluarga tidak mampu dan kurang mampu harus bisa tetap bisa membeli LPD 3 kg dengan harga sebelum naik.
“Bagi keluarga miskin kenaikan harga ini akan menambah beban belanja bulanan mereka. kenaikan juga akan berdampak pada inflasi, karena akan membuat harga-harga lain akan naik,” kata Anwar.
Anwar meragukan solusi pemerintah yang akan menggunakan sistem barcode untuk distribusi LPG 3 kg ke keluarga miskin, karena selama ini penjualan LPG 3 kg di tingkat masyarakat tidak bisa membedakan keluarga miskin dan keluarga mampu.
“Kementerian ESDM harus mencari formula yang tepat, tepat teknologi, tepat data dan tepat sasaran. Sehingga penyaluran bantuan tersebut tepat kepada masyarakat tidak mampu dan kurang mampu. Misalnya bekerjasama dengan Kemensos, BPJS, BPS, dan pemerintah daerah,” jelas Anwar.
Oleh karenanya, anggota DPR RI dari Dapil Aceh II meminta pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan LPG 3 Kg tersebut.[]
