Perang Dagang AS vs China, Rupiah jadi Korban

KANALBERITA.CO – Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, tren bearish rupiah bisa berlanjut karena sentimen negatif dari eksternal masih menyelimuti.

“Market belum priced in retaliasi apa yang akan dilakukan China untuk merespons kenaikan tarif impor oleh AS,” ucapnya, Senin, (13/5/2019)

Mikail juga mengungkapkan kalau hari ini rupiah akan kembali koreksi. Rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.300–Rp 14.350 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan juga memperkirakan, mata uang Garuda akan kembali melemah lantaran pelaku pasar memburu dollar AS sebagai safe haven. Ia memprediksi, rupiah hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.250–Rp 14.460 per dollar AS.

Yudi mengatakan, penguatan rupiah di akhir pekan lalu terjadi karena aksi profit taking setelah the greenback menguat dalam sepekan terakhir.

Akhir pekan lalu (10/5), kurs spot rupiah menguat 0,23 persen menjadi Rp 14.327 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia turun 0,06 persen ke Rp 14.347 per dollar AS.

Berita Terkait:  Hindari Sentuhan di Mesin Absen, Pengusaha Ini Buat Aplikasi Absen Bebas Sentuhan

Sebelumnya, akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor atas produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari 10 persen menjadi 25 persen. (ads)

Related Articles

Tinggalkan Komentar

Stay Connected

0FansSuka
24PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

%d blogger menyukai ini: